10 Jenis Informasi Yang Sebaiknya Tidak Anda Bagikan di Media Sosial!
Media sosial merupakan alat yang luar biasa untuk mempertahankan hubungan dengan sahabat dan kerabat, namun amat mudah bagi kita untuk tanpa sadar membagikan informasi lebih banyak dari yang seharusnya di platform seperti Facebook, Twitter, dan berbagai forum online.
Kekhawatiran umum berputar pada bagaimana perusahaan-perusahaan ini memanfaatkan data pribadi kita, namun pada hakikatnya, kita seringkali secara tidak sengaja menyediakan informasi lebih detail dari yang kita sadari.
DAFTAR ISI
- Hal-hal Yang Sebagian Tidak Perlu Anda Bagikan Di Media Sosial
- Rencana Perjalanan Anda
- Informasi Lokasi Anda
- Informasi Identitas Pribadi Anda
- Ungkapan Negatif dan Keluhan Pribadi
- Bukti Yang Dapat Memberatkan Anda
- Pembelian Hal-hal Mewah
- Nasihat Pribadi
- Undian dan Kontes Yang Mencurigakan
- Informasi Terbatas Orang Dalam
- Apa pun yang Anda Tidak Ingin Orang Lain Mengetahuinya
- Jadilah Pengguna Media Sosial Yang Mawas Keamanan Digital
Hal-hal Yang Sebagian Tidak Perlu Anda Bagikan Di Media Sosial
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa hal privat yang sebaiknya dihindari dari pemaparan di media sosial. Melakukan pembagian informasi semacam ini bisa menimbulkan risiko pada privasi dan keamanan pribadi Anda.
Rencana Perjalanan Anda
Sebelum berbagi kegembiraan tentang liburan mendatang atau foto-foto petualangan akhir pekan Anda, berpikirlah dengan saksama. Informasi tersebut bisa menjadi sinyal bagi pencuri bahwa rumah Anda kosong. Orang dengan niat tidak baik dapat memanfaatkan pengetahuan bahwa Anda tidak ada di rumah untuk jangka waktu tertentu.
Sebagai langkah preventif, simpan cerita dan foto perjalanan Anda hingga Anda kembali dengan selamat. Meski tak se-ekspresif berbagi secara langsung, menghindari pemberitahuan absensi berpotensi melindungi kediaman Anda dari tindak kriminal.
Informasi Lokasi Anda
Fitur geolokasi pada perangkat cerdas dapat mengungkap koordinat Anda via GPS, atau menggunakan alamat IP dan detail login untuk mengindikasikan lokasi Anda. Fasilitas ini pada media sosial kerap menandai pos Anda dengan lokasi spesifik.
Pastikan untuk memeriksa dan menonaktifkan pembaruan lokasi otomatis sebelum melakukan posting di platform sosial. Ini mencegah berbagi lokasi Anda dengan khalayak luas tanpa alasan yang jelas. Ketahuilah bahwa geotagging dalam metadata gambar dapat mengungkapkan tempat di mana foto diambil.
Oleh karena itu, berhati-hatilah saat memposting gambar yang dapat mengompromikan privasi Anda, dan jangan pernah membagikan alamat rumah atau nomor telepon di media sosial.
Informasi Identitas Pribadi Anda
Seringkali media sosial seperti Facebook menjadi lahan subur bagi tindak rekayasa sosial yang bertujuan untuk mencuri identitas. Penting untuk tidak menyediakan detail yang bisa digunakan untuk memverifikasi identitas Anda seperti tanggal lahir, atau membagikan foto dokumen penting seperti SIM, paspor, atau kartu belanja Anda.
Bersikaplah waspada terhadap kuis yang meminta Anda mengungkapkan informasi pribadi yang sering dijadikan sebagai jawaban untuk pertanyaan keamanan. Dengan membagiakan informasi ini di ruang publik dapat meningkatkan risiko akun Anda diretas, jadi lebih baik menghindarinya.
Ungkapan Negatif dan Keluhan Pribadi
Menggunakan media sosial sebagai wadah keluhan pribadi, terhadap atasan, kolega, atau keluarga, bukanlah keputusan yang bijaksana. Ada kemungkinan postingan Anda dilihat dan disebarkan, yang dapat memperburuk situasi.
Banyak orang tergoda untuk menggunakan media sosial sebagai tempat curhat, tetapi sebaiknya ekspresikan frustrasi tersebut dalam jurnal pribadi atau melalui metode yang tidak dipublikasikan. Memisahkan emosi negatif dari platform publik dapat menghindarkan Anda dari masalah di kemudian hari.
Meski demikian, perlu diingat bahwa banyak perusahaan menggunakan media sosial untuk layanan pelanggan sehingga tidak berlaku untuk keluhan resmi yang berhubungan dengan layanan atau produk perusahaan.
Bukti Yang Dapat Memberatkan Anda
Walaupun Anda mungkin tidak berniat disiplin atau dihukum karena lelucon atau komentar provokatif, melakukan tindakan ilegal dan meninggalkan jejak digital di media sosial benar-benar berbeda. Jarang sekali seseorang mengakui kejahatan serius di Facebook atau Twitter.
Namun, terdapat insiden-insiden di mana orang mengunggah gambar mengemudi dalam pengaruh alkohol atau berswafoto di lintasan yang membahayakan. Ada juga contoh di mana orang memamerkan koleksi obat-obatan terlarang, senjata tanpa izin, atau hasil pencurian.
Sama halnya dengan membagikan gambar-gambar pribadi yang provokatif—semua ini bukan ide bagus untuk dibagikan di media sosial. Lindungi reputasi dan kebebasan Anda serta orang lain dengan tidak membagikan informasi semacam itu.
Beberapa tanda 'suka' yang Anda terima tidak sepadan dengan potensi rusaknya reputasi atau resiko hukum yang bisa mengikuti.
Pembelian Hal-hal Mewah
Seringkali kita melihat seseorang yang bangga memamerkan barang baru mereka di media sosial, baik itu gadget, kendaraan, elektronik, perhiasan, atau barang mewah lainnya. Anda sebaiknya menahan diri dari mengumumkan pembelian mewah tersebut secara online.
Pertama, jenis pos ini dapat mendorong perasaan iri dan ketidakamanan pada orang lain, sebuah masalah endemik di jejaring sosial. Memamerkan kemewahan bisa tak sengaja membuat orang lain merasa kurang.
Alasan kedua berkaitan dengan keamanan praktis. Mengumumkan kepemilikan barang mewah Anda secara online bisa menarik perhatian orang yang tidak bertanggung jawab yang mungkin memiliki niat untuk mencuri atau memanfaatkan Anda.
Dalam situasi ekstrem, seperti pengumuman kemenangan lotere, dapat menarik seseorang yang ingin memanfaatkan Anda secara finansial.
Nasihat Pribadi
Kita semua pernah melihat posts di media sosial di mana orang-orang meminta saran untuk segala macam masalah, dari medis hingga hukum. Bahkan jika Anda memiliki pengetahuan atau keahlian di bidang tertentu, berbagai faktor membuat memberikan nasihat pribadi di media sosial menjadi tidak bijaksana.
Anda mungkin tidak memiliki semua fakta yang diperlukan untuk memberikan nasihat yang tepat melalui platform publik. Selain itu, nasihat yang salah atau tidak lengkap dapat memiliki konsekuensi serius, baik untuk mereka yang menerima maupun yang memberikan saran.
Jika seseorang mengikutinya dan mengalami kerugian, Anda bisa jadi bertanggung jawab secara hukum.Lebih baik mengarahkan mereka untuk mencari bantuan dari profesional yang berkualifikasi dibidangnya.
Undian dan Kontes Yang Mencurigakan
Jejaring sosial sering digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan hadiah dan kontes, tetapi tidak semua dari ini adalah sah. Beberapa kontes mungkin merupakan penipuan yang dirancang untuk menyebarkan malware atau menipu orang agar memberikan informasi pribadi yang sensitif.
Jika Anda membagikan kontes atau hadiah tanpa memverifikasinya terlebih dahulu, Anda bisa mengganggu teman Anda atau lebih buruk lagi, ikut serta dalam penyebaran penipuan.
Informasi Terbatas Orang Dalam
Membocorkan informasi yang dianggap orang dalam atau sensitif di media sosial bisa berakibat serius. Baik itu tentang rencana perusahaan, PHK mendatang, atau strategi bisnis, membicarakan hal-hal ini secara publik bisa menimbulkan risiko hukum terutama jika informasi tersebut dianggap konfidensial dan berpotensi mempengaruhi pasar atau reputasi individu atau perusahaan.
Selalu pastikan untuk menjaga informasi sensitif aman dan jangan membagikannya secara online.
Apa pun yang Anda Tidak Ingin Orang Lain Mengetahuinya
Ingatlah bahwa di internet, privasi Anda sangat terbatas. Semua yang Anda posting dapat berpotensi dilihat oleh banyak orang, bahkan jika pengaturan keamanan Anda sangat ketat. Tidak ada yang benar-benar "pribadi" di media sosial; informasi dapat dibagikan, discreenshot, dan disimpan.
Sekali Anda mempublikasikan sesuatu, sangat sulit untuk menghapusnya sepenuhnya dari web. Jadi berhati-hatilah dan pertimbangkan dengan matang sebelum membagikan informasi pribadi atau sesuatu yang sensitif. Sebuah aturan yang baik untuk diikuti: "Jangan posting apa pun yang Anda tidak ingin dilihat orang di halaman depan koran atau majalah".
Jadilah Pengguna Media Sosial Yang Mawas Keamanan Digital
Memang benar, kita harus sangat berhati-hati dengan apa yang kita bagikan online. Media sosial mungkin tampak sebagai tempat yang aman untuk berbagi, tapi kita tidak pernah tahu bagaimana informasi yang kita posting bisa digunakan atau disalahartikan nantinya.
Oleh karena itu, hal-hal kecil yang tampaknya tidak berbahaya bisa membawa dampak negatif yang tidak terduga. Namun, dengan penggunaan media sosial yang bijak dan bertanggung jawab, kita masih dapat menikmati aspek positif dari berbagi dan berinteraksi di dunia digital.
Blog ini didukung oleh pembaca. Kami dapat memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Ikuti kami juga di Google News Publisher untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru. Terima kasih.