Jejak Digital Adalah: Pengertian Dan Juga Potensi Bahayanya
Jejak digital adalah informasi yang ditinggalkan seseorang saat menggunakan internet. Informasi ini sulit dihilangkan dan berpotensi disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab. Yuk, langsung saja, baca selengkapnya berikut ini:
DAFTAR ISI
Apa Itu Jejak Digital?
Yang dimaksud dengan jejak digital adalah segala rekam jejak data seseorang saat berselancar di internet. Bentuknya bisa berupa unggahan di media sosial, ulasan di sebuah forum, atau aktivitas berbelanja di ecommerce.
Terkadang, pengguna internet bisa meninggalkan jejak digital secara tidak sadar. Misalnya, setelah mengizinkan website membaca cookies, website bisa menyimpan rekam jejak digital dan aktivitas online yang dilakukan pengunjungnya. Dengan data cookies tersebut, website akan merekomendasikan iklan yang mungkin Anda sukai.
Perlu diketahui, jejak digital adalah hal yang sulit dihilangkan. Sesuatu yang diunggah seseorang bisa saja sudah dihapus, tetapi jejak digital tersebut tidak bisa hilang begitu saja. Apalagi jika orang lain masih memiliki unggahan tersebut dalam bentuk screenshot ataupun tautan.
Nah, untuk mengenal jejak digital lebih lanjut, kami akan mengajak Anda membahas jenis-jenis jejak digital. Simak poin di bawah ini, ya.
Jenis-Jenis Jejak Digital
Ada 2 jenis rekam jejak digital yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Jejak Digital Aktif
Jejak digital aktif adalah ketika pengguna secara sadar membagikan sebuah informasi. Contoh jejak digital aktif di antaranya:
- Mengirimkan email
- Mengunggah konten di Facebook, Twitter, atau media sosial lainnya
- Berlangganan newsletter
- Mengisi survey online
2. Jejak Digital Pasif
Jejak digital pasif adalah data yang ‘ditinggalkan’ tanpa sadar oleh pengguna ketika berselancar di dunia maya. Berikut adalah contoh jejak digital pasif:
- Aplikasi yang mengakses lokasi GPS Anda
- Media sosial yang menggunakan like dan share untuk memunculkan iklan tertarget di media sosial Anda
- Website yang menggunakan cookies untuk melacak aktivitas online Anda tanpa izin
Anda sudah mengetahui berbagai contoh jejak digital dari jenis aktif dan pasif. Anda juga perlu tahu bahwa jejak digital adalah informasi yang manfaatnya bisa digunakan untuk berbagai hal.
Bagaimana Jejak Digital Anda Digunakan?
Jadi, beberapa kegunaan jejak digital diantaranya:
1. Personalized Marketing
Jejak digital bisa digunakan untuk menerapkan strategi personalized marketing, lho.. Apa itu? Jadi, personalized marketing adalah upaya untuk memberikan konten pemasaran yang sesuai dengan target konsumen.
Nah, jejak digital bisa digunakan untuk melakukan strategi ini karena adanya cookies, yaitu file yang disimpan di perangkat Anda setelah Anda mengunjungi sebuah website.
Melalui cookies, digital marketer bisa mendapatkan informasi personal Anda seperti umur, jenis kelamin, kesukaan, dan lainnya.
Sebagai contoh, ketika Anda browsing merk sepatu di mesin pencari, kemungkinan Anda akan menemui iklan yang serupa dengan apa yang Anda cari.
2. Background Checking
Saat ini, 70% recruiter sudah menggunakan media sosial untuk melakukan screening kandidat. Background check ini dilakukan dengan melihat jejak digital alias aktivitas online dan perilaku bermedia sosial di platform seperti LinkedIn, Twitter, dan lainnya.
Recruiter melakukan background checking untuk mengetahui pribadi asli seorang kandidat. Apabila tidak cocok dengan budaya perusahaan, bukan tidak mungkin kandidat tersebut tidak lolos seleksi.
3. Bukti Digital Cyber Crime
Jejak digital dapat digunakan pada tahap pembuktian kasus cyber crime. Untuk mengumpulkan dan menganalisis jejak digital di komputer pelaku, diperlukan metode digital forensik.
Biasanya, metode ini dilakukan dengan bantuan berbagai aplikasi analisis seperti Encase, Access Data FTK, Belkasoft, Autopsy, dan masih banyak lagi.
Walaupun jejak digital memiliki banyak manfaat, tetap ada bahaya yang ditimbulkan. Apa saja, ya?
Bahaya Jejak Digital
Beberapa bahaya yang dapat muncul dengan adanya jejak digital adalah:
1. Memudahkan Terjadinya Pencurian Data
Meninggalkan jejak digital dapat membuka celah bagi pelaku kejahatan untuk mencuri data pribadi Anda.
Dengan jejak digital, pelaku dapat dengan mudah mendapatkan akses ke data penting Anda. Misalnya, alamat rumah, NIK, data kartu kredit, dan lainnya, di mana data tersebut dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Seperti pada kasus tren Add Yours di Instagram. Pengguna Instagram diajak untuk membagikan hal kecil yang tampak sepele seperti tanda tangan, foto KTP, atau nama ibu kandung. Tanpa disadari, hacker bisa mengumpulkan data pengguna yang mengikuti challenge Add Yours dengan cara tersebut.
2. Celah Aksi Scam
Salah satu dampak dari pencurian data adalah terjadinya penipuan online atau scam. Sebagai contoh, kasus yang menyebabkan korbannya kehilangan uang karena scammer berhasil meyakinkan korban dengan menggunakan nama panggilan masa kecil seolah penipu adalah kerabat dekat.
3. Mempengaruhi Reputasi Profesional
Recruiter menggunakan jejak digital untuk mengidentifikasi tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa kandidat tidak cocok dengan pekerjaan yang dilamar. Menurut perusahaan cyber security Kaspersky, sepertiga pencari kerja menyatakan bahwa unggahan di media sosial telah merusak prospek pekerjaan mereka.
Contohnya, pada kasus seorang pelamar kerja yang ditolak recruiter karena jejak digitalnya yang buruk. Meski punya IPK yang tinggi, pelamar tersebut tidak diterima kerja karena sempat curhat di media sosial dengan perkataan yang tidak sopan.
Kok bisa ketahuan? Kebetulan, mantan bapak kosnya adalah salah satu interviewer pelamar kerja tersebut. Bapak kos tersebut masih memiliki screenshot yang isinya cuitan sang pelamar.
Blog ini didukung oleh pembaca. Kami dapat memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Komisi ini akan digunakan untuk pengelolaan website dan perpanjangan domain serta hosting. Terima kasih.
Artikel Terkait
Demikianlah pengertian dan juga potensi bahaya dari jejak digital. Semoga bermanfaat.
Punya pengalaman terkait jejak digital ini? Yuk bagikan di kolom komentar.