Sisi Gelap AI dalam Pemasaran: Risiko dan Tantangan yang Jarang Dikaji
Kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi cara perusahaan memasarkan produk mereka, memungkinkan pendekatan yang lebih personal dan interaktif, yang sebelumnya hanya terlihat dalam fiksi ilmiah.
Dengan algoritma berbasis AI, pemasar mampu menganalisis data dalam jumlah besar untuk mengungkap preferensi individu dengan akurasi luar biasa.
Hal ini memungkinkan perusahaan menargetkan konten seperti iklan, email, dan unggahan media sosial yang terasa sangat personal, sehingga memperkuat hubungan mereka dengan konsumen.
Sebagai seorang peneliti yang mempelajari teknologi dalam pemasaran, penulis dan beberapa kolega melakukan penelitian baru yang menunjukkan bahwa pemasaran berbasis AI sering kali mengabaikan dampak negatif potensialnya.
Dalam studi yang telah melalui proses peer-review, kami meninjau 290 artikel yang diterbitkan selama 10 tahun terakhir dari 15 jurnal pemasaran terkemuka. Hanya 33 artikel yang membahas potensi "sisi gelap" pemasaran berbasis AI.
Ketidakseimbangan ini menciptakan kesenjangan penting dalam pemahaman terhadap dampak penuh AI.
AI dalam pemasaran dapat memperkuat stereotip yang merugikan, seperti menampilkan penggambaran perempuan yang terlalu seksual. Selain itu, AI dapat melanggar hak individu, seperti hak seniman, dan menyebarkan informasi yang salah melalui deepfake atau hallucinations.
Hallucinations terjadi ketika AI menyajikan informasi palsu seolah-olah itu benar, seperti menciptakan peristiwa sejarah fiktif.
Dampak negatif lainnya adalah pada kesehatan mental. Misalnya, keberadaan filter kecantikan berbasis AI di media sosial dapat menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis dan memicu depresi.
Kekhawatiran ini semakin meningkat, menimbulkan kecemasan tentang potensi penyalahgunaan teknologi yang sangat kuat ini. Banyak orang merasa khawatir, tetapi perempuan muda cenderung lebih rentan. Dengan semakin diterimanya aplikasi berbasis AI, standar kecantikan semakin jauh dari realitas.
Penelitian penulis menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk menangani pertimbangan etis serta dampak negatif potensial AI. Tujuan kami bukan untuk mendiskreditkan AI, melainkan memastikan bahwa pemasaran berbasis AI memberikan manfaat bagi semua orang, bukan hanya segelintir perusahaan besar.
Penulis percaya bahwa para peneliti harus lebih serius mengeksplorasi masalah etis yang berkaitan dengan AI, serta mencari cara untuk menggunakannya secara aman dan bertanggung jawab.
Hal ini penting karena AI kini digunakan di mana-mana – mulai dari media sosial, mobil tanpa pengemudi, hingga pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
Memahami dampak negatif potensialnya memungkinkan masyarakat menjadi konsumen yang lebih cerdas dan menuntut penggunaan AI yang bertanggung jawab.
Sumber: Lauren Labrecque (25 November 2024).
Blog ini didukung oleh pembaca. Kami dapat memperoleh komisi afiliasi ketika Anda membeli melalui tautan di situs web kami. Ikuti kami juga di Google News Publisher untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru. Terima kasih.