Skip to main content

Cara Mengubah ChatGPT Jadi Asisten Riset Pribadi (Gratis) dengan Workflow Sederhana

17 Oktober 2025
 

Ultimate Guide: Ubah ChatGPT jadi personal AI research assistant hanya dengan alat gratis—mudah di-setup, enak dipakai, dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

Pernah berharap punya asisten riset yang “nggak pernah tidur”? Panduan ini akan memandu kamu menyulap ChatGPT atau Perplexity.ai menjadi mesin riset gratis dengan workflow yang sederhana, konsisten, dan siap dipakai berulang. Artikel ini cocok untuk siswa SMA, mahasiswa, guru, dosen, hingga peneliti—siapa pun yang perlu riset cepat namun rapi.

Catatan akses: artikel ini menautkan ke beberapa layanan. Sebagian tautan mungkin saja sudah tidak bisa diakses saat kamu kunjungi (wajar karena perubahan izin/versi layanan).

DAFTAR ISI

Gambaran Umum Workflow

Kita akan menggabungkan tiga alat gratis untuk membangun “pabrik” riset pribadi yang efisien:

  • Perplexity.ai untuk menemukan sumber terbaru dan terverifikasi (dengan sitasi otomatis).

  • ChatGPT untuk analisis mendalam dan ringkasan terstruktur dari artikel, paper, atau PDF.

  • Notion untuk menyimpan, memberi label, dan mencari ulang semua hasil riset dengan cepat.

Kombinasi ini bekerja karena: Perplexity unggul pada freshness dan sumber, ChatGPT kuat dalam deep dive dan summarization, sementara Notion menyatukan semuanya menjadi memori riset jangka panjang.


Step 1 — Rancang Alur Kerja Riset Kamu

01 ilustrasi flowchart

Sebelum terjun, tentukan alur tetap (SOP) agar setiap sesi riset terasa ringan dan terarah:

  1. Cari & kumpulkan sumber (Perplexity)

  2. Baca cepat & ringkas (ChatGPT)

  3. Simpan & beri label (Notion)

Checklist cepat:

  • Tentukan topik riset (mis. “AI untuk pendidikan”, “pembelajaran berbasis proyek”, “kafein & ADHD”).

  • Siapkan template catatan di Notion (judul, sumber, ringkasan, insight).

  • Siapkan prompt standar (contoh ada di bawah—semuanya bahasa Indonesia).

  • Tentukan kriteria kualitas (peer-reviewed, tahun terbit, wilayah, metode studi).

Hasil Step 1: kamu punya jalur kerja yang berulang dan hemat waktu.

Step 2 — Pakai Perplexity untuk Riset Real-Time

Kenapa Perplexity.ai lebih efisien dibanding mesin pencari biasa? Karena ia otomatis menyertakan sitasi, menonjolkan informasi terbaru, dan mendukung tanya jawab conversational (follow-up terasa natural). Saat hasil kurang relevan, kamu tinggal mempertegas kriteria.

Contoh prompt (Bahasa Indonesia) yang bisa langsung dipakai:

  • “Cari tiga studi peer-reviewed dari 2024 tentang efek kafein terhadap ADHD, lalu rangkum temuan kuncinya dalam 200 kata. Sertakan tautan/DOI.”

  • “Temukan lima meta-analisis terbaru (2023–2025) tentang pembelajaran berbasis proyek di SMA Indonesia. Sertakan ringkasan 150 kata, DOI, dan alasan kelayakan tiap studi.”

  • “Berikan tiga studi RCT paling mutakhir tentang intervensi literasi digital untuk guru (tahun, sampel/N, hasil utama). Sertakan tautan jurnal.”

  • “Batasi ke Indonesia/Asia Tenggara, peer-reviewed saja, dan 12 bulan terakhir. Jika kurang, perluas ke 24 bulan. Sertakan sitasi/DOI.”

Tips praktis:

  • Minta Perplexity mengurutkan berdasarkan tahun atau impact factor.

  • Gunakan follow-up: “Ada studi replikasi?”, “Apa kontra-temuannya?”, “Bisa urutkan berdasarkan metodologi RCT/meta-analisis?”

  • Segera salin tautan/DOI dan bawa ke Notion (Step 4).


Step 3 — Ringkas PDF & Dokumen Panjang dengan ChatGPT

02 ilustrasi tangan menulis di atas kerja dengan pulpen

Begitu kamu menemukan artikel panjang, laporan, atau paper akademik, gunakan ChatGPT untuk mengekstrak inti informasi tanpa kehilangan konteks penting.

Contoh prompt (Bahasa Indonesia):

  • “Ringkas teks berikut menjadi lima bullet yang fokus pada metodologi, hasil utama, dan kesimpulan. Tambahkan dua limitasi dan satu implikasi praktis untuk konteks Indonesia.”

  • “Buat glosarium 5–7 istilah (mis. RCT, meta-analysis, effect size) dengan penjelasan bahasa Indonesia sederhana.”

  • “Ekstrak informasi ke tabel: Tujuan | Desain/Metode | Sampel | Instrumen | Variabel | Hasil Utama | Limitasi. Jika info tidak ada, tulis ‘—’.”

  • “Bandingkan tiga dokumen ini dalam matriks (metode, sampel, instrumen, hasil, konteks) lalu buat sintesis 150 kata: apa benang merahnya, apa perbedaannya, dan kenapa.”

Tidak punya GPT-4 dengan unggah file? Kamu bisa copy–paste bagian penting ke ChatGPT bertahap. Atau pakai alternatif gratis seperti ChatPDF untuk ringkas PDF, lalu analisis lanjutannya tetap di ChatGPT.

Struktur ringkasan yang ramah pembaca:

  • Latar & tujuan riset

  • Metodologi (desain, sampel, instrumen)

  • Hasil utama (angka kunci atau ukuran efek jika ada)

  • Limitasi (keterbatasan studi)

  • Implikasi (praktik/kebijakan/riset lanjutan)

Step 4 — Simpan & Rapikan Hasil di Notion

03 laptop handhone dan alat tulis di atas meja

Riset tanpa arsip = rawan hilang. Dengan Notion, kamu bisa membangun basis data sederhana yang mudah dicari ulang:

Struktur yang disarankan:

  • Research Topic (halaman atau database utama)

    • Summary — ringkasan singkat (bisa hasil AI)

    • Sources — tautan + satu kalimat deskripsi

    • Insights — catatan pribadi, hipotesis, rencana tindak lanjut

Property database yang berguna:

  • Title | Source Type (paper, artikel, laporan, video) | Year

  • URL/DOI | Key Findings (2–3 kalimat) | Tags (topik, metode, wilayah)

  • Status (to read, summarized, cited)

Contoh prompt (Bahasa Indonesia) agar output ChatGPT langsung “Notion-ready”:

  • “Ubah ringkasan ini menjadi catatan Notion dengan bidang: Judul, Tahun, Penulis, DOI/URL, Source Type, Key Findings (3), Tags (3–5), Insight Pribadi (2 kalimat).”

  • “Dari ringkasan di atas, hasilkan lima tag yang konsisten dan tandai Status: to read / summarized / cited.”

  • “Buat kutipan & referensi format APA 7th untuk semua sumber (sertakan DOI bila ada).”

Hasil Step 4: semua temuan rapi, konsisten format, dan cepat dicari ulang.


Bonus — Otomatiskan Proses (Opsional, Hemat Waktu Maksimal)

Jika ingin lebih efisien, kamu bisa mengotomatiskan sebagian langkah menggunakan integrator seperti Zapier atau Make.com. Misalnya:

  • Perplexity → Slack → Notion → Auto-summary by ChatGPT
    Setiap ada tautan baru yang kamu kirim ke Slack (channel #riset), otomatis dibuatkan record di Notion (Title/URL/Tags), lalu ChatGPT membuat ringkasan awal 120–150 kata. Buat rekap mingguan otomatis setiap Jumat pukul 16.00.

Contoh prompt (Bahasa Indonesia) untuk mendeskripsikan alur otomasi:

  • “Saat ada tautan baru dibagikan di Slack #riset, buat record Notion (Title/URL/Tags) dan minta ringkasan 120–150 kata dari ChatGPT. Kirim rekap mingguan ke Slack setiap Jumat 16.00.”

  • “Buat tombol di Notion (‘Generate Summary’) yang, saat diklik, mengambil URL pada record aktif dan memicu ringkasan otomatis (120–150 kata + tiga key findings).”

  • “Set filter anomali: tandai sumber yang tanpa DOI, tahun < 2018, atau tidak peer-reviewed, lalu masukkan ke daftar verifikasi manual.”

Catatan: beberapa fitur otomasi mungkin memerlukan paket berbayar. Namun kamu bisa mulai manual—yang penting struktur datanya sudah benar.

Kenapa Sistem Ini Bekerja

  • Perplexity memprioritaskan informasi terbaru lengkap dengan sitasi, sehingga kamu tahu asal data.

  • ChatGPT mengubah dokumen panjang menjadi pemahaman cepat (ringkasan, glosarium, tabel metode), sekaligus memunculkan kontra-argumen atau ide replikasi bila dibutuhkan.

  • Notion menjadi memori riset jangka panjang—semua temuan bertag, konsisten format, dan tinggal dicari saat dibutuhkan.

Hasil akhirnya: kamu punya basis pengetahuan yang bisa dipakai untuk esai, proyek, debat, proposal penelitian, kurikulum, hingga policy brief—tanpa tersesat di rimba tab browser.


Contoh Alur End-to-End (Singkat)

  1. Pertanyaan riset: “Bagaimana efek kafein terhadap gejala ADHD pada remaja?”

  2. Perplexity: minta tiga studi peer-reviewed terbaru + ringkasan + URL/DOI (gunakan prompt Indonesia).

  3. Seleksi: pilih dua–tiga sumber terbaik (relevansi, tahun, metodologi).

  4. ChatGPT: minta ringkasan lima poin + dua limitasi + satu implikasi; bila perlu glosarium atau tabel metode.

  5. Notion: input ke database (Title, Year, URL/DOI, Key Findings, Tags, Status).

  6. Insight: tulis catatan pribadi (aplikasi di konteks Indonesia, ide tugas/skripsi, celah riset).

  7. (Opsional) Otomasi: aktifkan alur Zapier/Make untuk input otomatis dan rekap mingguan.


Etika & Kebiasaan Baik

  • Buka sumber aslinya saat memungkinkan; jangan hanya mengandalkan ringkasan AI.

  • Catat limitasi studi; hindari hanya menampilkan hasil yang “enak dilihat”.

  • Bedakan ringkasan dari AI vs catatan pribadi (mis. tag: “AI Summary” dan “My Take”).

  • Konsistenkan format catatan Notion agar pencarian makin efektif.

  • Gunakan bahasa inklusif & jelas, mengingat pembacamu beragam (SMA sampai peneliti).


Ringkasan (TL;DR)

  • Perplexity → cari sumber terbaru + sitasi otomatis (pakai prompt Indonesia).

  • ChatGPT → ringkas & analisis dokumen panjang (glosarium, tabel metode, matriks perbandingan).

  • Notion → arsip & pencarian ulang super cepat.

  • Zapier/Make (opsional) → otomasi input & rekap mingguan.

Bangun sekali, pakai berkali-kali. Riset jadi lebih cepat, rapi, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Blog ini didukung oleh pembaca. Kami dapat memperoleh komisi afiliasi ketika Anda bertransaksi di tautan yang ditampilkan di situs ini. Ikuti kami juga di Google News Publisher untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru. Info lanjut, kolaborasi, atau kerjasama, bisa menghubungi: 0857-1587-2597 | 0813-8229-7207 | .

 

Foto Rizal Consulting
Full-time Freelancer
🗓️ Sejak 2006 💻 Sabtu - Kamis ⏰ 08-17 WIB ☎️ 0813-8229-7207 📧